kereta kelas 1 (eksekutif)
Kereta eksekutif dibagi menjadi dua, yaitu kereta kelas argo dan kelas satwa. Kelas Argo, merupakan kelas layanan tertinggi PT Kereta Api (Persero), yaitu dengan kereta penumpang berkapasitas 50 orang per kereta. Penamaan kereta argo sebagian besar menggunakan nama gunung yang berada dekat dengan kota tujuan kereta tersebut.
Misalnya, kereta api Argo Bromo Anggrek tujuan Surabaya, gunung Bromo tidak jauh dengan kota Surabaya, kereta api Argo Wilis tujuan Surabaya, gunung Wilis tidak jauh dengan kota Madiun, kereta api Argo Muria tujuan Semarang, gunung Muria tidak jauh dengan kota Semarang, kereta api Argo Sindoro tujuan Semarang, gunung Sindoro tidak jauh dengan kota Semarang. Begitu pula dengan kereta api Argo Lawu tujuan Solo, Gunung Lawu tidak jauh dengan kota Solo, tetapi Argo Dwipangga, New Argo Jati dan Argo Parahyangan tidak menggunakan nama gunung.
Sedangkan kelas satwa berada di bawah kelas argo. Kereta kelas satwa berkapasitas 52 orang setiap gerbongnya. Penamaan kereta ini menggunakan nama-nama satwa ataupun nama tokoh-tokoh dalam legenda Indonesia. Seperti, Gajayana, Sembrani, Turangga, Bima, Taksaka dan Bangunkarta.
Setiap kereta (bukan rangkaian kereta api, melainkan kereta=gerbong penumpang, namun, istilah gerbong penumpang ini sebenarnya salah) memiliki setidaknya dua toilet di dekat pintu masuk keluar kereta. Di dalam kereta juga ada fasiltas keselamatan, seperti tabung pemadam kebakaran ataupun emergency brake. Ada pula fasilitas lain seperti lampu baca di setiap kursi.
Format penomoran untuk kereta kelas eksekutif yaitu K1 - xx (tahun pembuatan) x (jenis bogie) xx (nomor urut). Misalnya : K1 95834 artinya kereta kelas 1 (eksekutif) yang mulai dinas tahun 1995 dengan jenis bogie '8' urutan ke 34, ditambah huruf abjad yang artinya kereta itu milik dipo tersebut. Misalnya K1 95834 SBI, artinya kereta itu milik dipo Surabaya Pasar Turi. Format kedua yaitu K1 - x (jenis kereta) xx (Tahun Dinas) xx (Nomor urut) XX atau XXX (Dipo Induk). Contoh K1 - 0 94 01 SMC, artinya Kereta kelas 1 (Eksekutif) (K1) - Ditarik lokomotif (0) Mulai Dinas Tahun 1994 (94) dan urutan ke satu/pertama (01) berdipo induk Semarang Poncol (SMC).
Misalnya, kereta api Argo Bromo Anggrek tujuan Surabaya, gunung Bromo tidak jauh dengan kota Surabaya, kereta api Argo Wilis tujuan Surabaya, gunung Wilis tidak jauh dengan kota Madiun, kereta api Argo Muria tujuan Semarang, gunung Muria tidak jauh dengan kota Semarang, kereta api Argo Sindoro tujuan Semarang, gunung Sindoro tidak jauh dengan kota Semarang. Begitu pula dengan kereta api Argo Lawu tujuan Solo, Gunung Lawu tidak jauh dengan kota Solo, tetapi Argo Dwipangga, New Argo Jati dan Argo Parahyangan tidak menggunakan nama gunung.
Sedangkan kelas satwa berada di bawah kelas argo. Kereta kelas satwa berkapasitas 52 orang setiap gerbongnya. Penamaan kereta ini menggunakan nama-nama satwa ataupun nama tokoh-tokoh dalam legenda Indonesia. Seperti, Gajayana, Sembrani, Turangga, Bima, Taksaka dan Bangunkarta.
Setiap kereta (bukan rangkaian kereta api, melainkan kereta=gerbong penumpang, namun, istilah gerbong penumpang ini sebenarnya salah) memiliki setidaknya dua toilet di dekat pintu masuk keluar kereta. Di dalam kereta juga ada fasiltas keselamatan, seperti tabung pemadam kebakaran ataupun emergency brake. Ada pula fasilitas lain seperti lampu baca di setiap kursi.
Format penomoran untuk kereta kelas eksekutif yaitu K1 - xx (tahun pembuatan) x (jenis bogie) xx (nomor urut). Misalnya : K1 95834 artinya kereta kelas 1 (eksekutif) yang mulai dinas tahun 1995 dengan jenis bogie '8' urutan ke 34, ditambah huruf abjad yang artinya kereta itu milik dipo tersebut. Misalnya K1 95834 SBI, artinya kereta itu milik dipo Surabaya Pasar Turi. Format kedua yaitu K1 - x (jenis kereta) xx (Tahun Dinas) xx (Nomor urut) XX atau XXX (Dipo Induk). Contoh K1 - 0 94 01 SMC, artinya Kereta kelas 1 (Eksekutif) (K1) - Ditarik lokomotif (0) Mulai Dinas Tahun 1994 (94) dan urutan ke satu/pertama (01) berdipo induk Semarang Poncol (SMC).
kereta kelas 2 (bisnis)
Kereta api bisnis adalah kelas kereta penumpang di bawah kelas eksekutif. Khusus di Indonesia, kereta kelas bisnis ini tidak dilengkapi dengan AC (Air Conditioner). Jumlah kursi dalam kereta bisnis pun lebih banyak dibandigkan dengan kereta api eksekutif, yaitu sebanyak 64 buah.
Ada juga kereta api kelas campuran, yaitu dalam satu rangkaian terdapat dua kelas, yaitu eksekutif dan bisnis. Namun kereta eksekutif di kelas campuran ini berbeda dengan kereta api kelas eksekutif (kelas argo dan kelas satwa). Harga tiket lebih murah daripada kelas argo atupun kelas satwa. Dan dalam satu rangkaian terdapat satu kereta khusus makan (KM) atupun kereta makan dan pembangkit (KMP).
Format penomoran untuk kereta kelas bisnis yaitu K2 - xx (tahun pembuatan) x (jenis bogie) xx (nomor urut). Misalnya : K2 65534 artinya kereta kelas 2 (bisnis) yang mulai dinas tahun 1965 dengan jenis bogie '5' urutan ke 34 ditambah abjad yang artinya kereta itu milik dipo tersebut. Misalnya K2 78521 MN artinya kereta itu milik dipo Madiun. Format kedua yaitu K2 - x (jenis kereta) xx (Tahun Dinas) xx (Nomor urut) XX atau XXX (Dipo Induk). Contoh K2 - 0 86 01 BD, artinya Kereta kelas 2 (bisnis ) (K2) - Ditarik lokomotif (0) Mulai Dinas Tahun 1986 (86) dan urutan ke satu/pertama (01) berdipo induk Bandung (BD).
Mulai akhir 2012, gerbong penumpang ini sudah dilengkapi AC Split demi kenyamanan penumpang.
Ada juga kereta api kelas campuran, yaitu dalam satu rangkaian terdapat dua kelas, yaitu eksekutif dan bisnis. Namun kereta eksekutif di kelas campuran ini berbeda dengan kereta api kelas eksekutif (kelas argo dan kelas satwa). Harga tiket lebih murah daripada kelas argo atupun kelas satwa. Dan dalam satu rangkaian terdapat satu kereta khusus makan (KM) atupun kereta makan dan pembangkit (KMP).
Format penomoran untuk kereta kelas bisnis yaitu K2 - xx (tahun pembuatan) x (jenis bogie) xx (nomor urut). Misalnya : K2 65534 artinya kereta kelas 2 (bisnis) yang mulai dinas tahun 1965 dengan jenis bogie '5' urutan ke 34 ditambah abjad yang artinya kereta itu milik dipo tersebut. Misalnya K2 78521 MN artinya kereta itu milik dipo Madiun. Format kedua yaitu K2 - x (jenis kereta) xx (Tahun Dinas) xx (Nomor urut) XX atau XXX (Dipo Induk). Contoh K2 - 0 86 01 BD, artinya Kereta kelas 2 (bisnis ) (K2) - Ditarik lokomotif (0) Mulai Dinas Tahun 1986 (86) dan urutan ke satu/pertama (01) berdipo induk Bandung (BD).
Mulai akhir 2012, gerbong penumpang ini sudah dilengkapi AC Split demi kenyamanan penumpang.
kereta kelas 3 (ekonomi)
Kereta api ekonomi adalah kelas kereta penumpang dibawah kelas bisnis. Sama halnya dengan kereta kelas bisnis, kereta ini tidak dilengkapi dengan Air Conditioner (AC).
Format penomoran untuk kereta kelas ekonomi yaitu K3 - xx (tahun pembuatan) x (jenis bogie) xx (nomor urut). Misalnya : K3 07525 artinya kereta kelas 3 (ekonomi) yang mulai dinas tahun 2007 dengan jenis bogie '5' urutan ke 25 ditambah abjad yang artinya kereta itu milik dipo tersebut. Misalnya K3 07525 SMC, artinya kereta itu milik dipo Semarang Poncol. Format kedua yaitu K3 - x (jenis kereta) xx (Tahun Dinas) xx (Nomor urut) XX atau XXX (Dipo Induk). Contoh K3 - 0 98 03 JAKK, artinya Kereta kelas 3 (ekonomi) (K3) - Ditarik lokomotif (0) Mulai Dinas Tahun 1998 (98) dan urutan ketiga (03) berdipo induk Jakarta Kota (JAKK).
Format penomoran untuk kereta kelas ekonomi yaitu K3 - xx (tahun pembuatan) x (jenis bogie) xx (nomor urut). Misalnya : K3 07525 artinya kereta kelas 3 (ekonomi) yang mulai dinas tahun 2007 dengan jenis bogie '5' urutan ke 25 ditambah abjad yang artinya kereta itu milik dipo tersebut. Misalnya K3 07525 SMC, artinya kereta itu milik dipo Semarang Poncol. Format kedua yaitu K3 - x (jenis kereta) xx (Tahun Dinas) xx (Nomor urut) XX atau XXX (Dipo Induk). Contoh K3 - 0 98 03 JAKK, artinya Kereta kelas 3 (ekonomi) (K3) - Ditarik lokomotif (0) Mulai Dinas Tahun 1998 (98) dan urutan ketiga (03) berdipo induk Jakarta Kota (JAKK).
Kereta kelas 3 (ekonomi) ac split
Karena pelayanan PT. Kereta Api Indonesia semakin berkembang, PT. KAI meluncurkan kereta api ekonomi AC. Satu kereta penumpang ekonomi berkapasitas 106 orang. Kereta ini menjadi idaman para penumpang pada saat hari raya ataupun hari libur. Walapupun dalam setiap perjalanan, kereta ini harus berhenti untuk mengalah dengan kereta api kelas atasnya. Harga tiket kereta api kelas ekonomi pun sangat terjangkau.
Format penomoran untuk kereta kelas ekonomi yaitu K3 - xx (tahun pembuatan) x (jenis bogie) xx (nomor urut). Misalnya : K3 07525 artinya kereta kelas 3 (ekonomi) yang mulai dinas tahun 2007 dengan jenis bogie '5' urutan ke 25 ditambah abjad yang artinya kereta itu milik dipo tersebut. Misalnya K3 07525 SMC, artinya Kereta kelas 3 (ekonomi) (K3) - Ditarik lokomotif (0) Mulai Dinas Tahun 1998 (98) dan urutan ketiga (03) berdipo induk Semaran (SMC).
Format penomoran untuk kereta kelas ekonomi yaitu K3 - xx (tahun pembuatan) x (jenis bogie) xx (nomor urut). Misalnya : K3 07525 artinya kereta kelas 3 (ekonomi) yang mulai dinas tahun 2007 dengan jenis bogie '5' urutan ke 25 ditambah abjad yang artinya kereta itu milik dipo tersebut. Misalnya K3 07525 SMC, artinya Kereta kelas 3 (ekonomi) (K3) - Ditarik lokomotif (0) Mulai Dinas Tahun 1998 (98) dan urutan ketiga (03) berdipo induk Semaran (SMC).